" Lihat AKU telah melukiskan engkau di telapak tanganKU; tembok-tembokmu tetap di ruang mataKU "(YESAYA 49:16)
Friday, October 25, 2013
LUKISAN SANG BAPA
LUKISAN SANG BAPA
Tidak semua keinginan dapat kita raih
Terkadang apa yang kita kumpulkan dengan susah payah harus kita relakan berhamburan di tanah
Namun, pemenang sejati adalah dia yang mampu mensyukuri apapun yang terjadi
Terkadang kita menuduh DIA bisu, karena DIA tak segra menjawab
Terkadang kita menuduh DIA tuli, karena DIA sepertinya tak mendengar
Terkadang kita menuduh DIA jahat, ketika DIA mengambil yang baik
padahal sesungguhnya DIA sedang menggantinya dengan yang terbaik
Masalahnya hanyalah masalah waktu, seandainya kita mau sedikit bersabar kita kan melihat waktu-NYA pastilah yang terindah
DIA tak meminta apapun dari kita, DIA hanya meminta kita mempercayai-NYA dengan sepenuh hati
Dengarkan apa yang di katakan-NYA : “ Oleh karena engkau berharga di
mata-KU dan mulia dan AKU ini mengasihi engkau “ (YESAYA 43:4a) “Lihat,
AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU” (YESAYA 49:16a)
Kau dan aku terlukis di telapak tangan Sang BAPA.
LUKISAN SANG BAPA
Tebal :94 halaman
Penerbit :LEUTIKAPRIO
Harga : 26.800,-
—
Tidak semua keinginan dapat kita raih
Terkadang apa yang kita kumpulkan dengan susah payah harus kita relakan berhamburan di tanah
Namun, pemenang sejati adalah dia yang mampu mensyukuri apapun yang terjadi
Terkadang kita menuduh DIA bisu, karena DIA tak segra menjawab
Terkadang kita menuduh DIA tuli, karena DIA sepertinya tak mendengar
Terkadang kita menuduh DIA jahat, ketika DIA mengambil yang baik padahal sesungguhnya DIA sedang menggantinya dengan yang terbaik
Masalahnya hanyalah masalah waktu, seandainya kita mau sedikit bersabar kita kan melihat waktu-NYA pastilah yang terindah
DIA tak meminta apapun dari kita, DIA hanya meminta kita mempercayai-NYA dengan sepenuh hati
Dengarkan apa yang di katakan-NYA : “ Oleh karena engkau berharga di mata-KU dan mulia dan AKU ini mengasihi engkau “ (YESAYA 43:4a) “Lihat, AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU” (YESAYA 49:16a)
Kau dan aku terlukis di telapak tangan Sang BAPA.
LUKISAN SANG BAPA
Tebal :94 halaman
Penerbit :LEUTIKAPRIO
Harga : 26.800,-
KETIKA KEHENDAK-MU JADI
Ini malam kedua aku menemanimu, kau masih
tetap sama tanpa perubahan yang berarti. Matamu masih tertutup, nafasmu
masih terdengar begitu berat dan selang-selang kecil masih menempel di
tubuhmu.
Sambil menggemgam
tanganmu, berkali-kali aku mengajakmu berdoa. Aku tau meski matamu
tertutup telingamu masih awas mendengarku. Dalam diammu aku melihat
sesekali air matamu mengalir , aku tak tau apa yang membuatmu menangis,
apa kau sedih melihatku atau kau sedih mendengar doaku ? Aku tidak
meminta apapun pada-NYA, aku hanya meminta-NYA untuk memberikan
keajaiban padamu agar kau bisa membuka mata dan pulang bersamaku. Hanya
itu, hanya itu yang ku minta dari-NYA.
Tapi entah kali ini,
ketika aku menggemgam tanganmu lagi, hatiku begitu hancur. Aku tak tega
melihatmu. Andai aku bisa menggantikanmu, ingin rasanya aku yang
terbaring di situ. Aku memohon lagi pada-NYA atau lebih tepatnya
memaksa-NYA, bukankah jika DIA mau DIA bisa melalukan apapun termasuk
menyembuhkanmu ? Kuncinya hanya ada pada-NYA. Aku akan terus
memaksa-NYA.
Tapi saat ini aku tak ingin memaksa-NYA . Bukan
!...bukan karena aku lelah tapi aku sadar DIA yang memegang kendali
atas semuanya. Sejujurnya terlalu berat bagiku untuk mengatakan ini
pada-NYA. Aku faham akan konsekuensi yang kukatakan.Namun, dari mulutku
akhirnya kata-kata ini mengalir juga. Dengan air mata berlinang aku
berkata pada-NYA “ Kehendak-MU yang jadi “.
Beberapa saat
berlalu aku merasa ada kehangatan yang membanjiri hatiku dan aku melihat
ada senyum yang tersungging di wajahmu meskipun matamu masih terpejam
tapi itu masih lebih baik. Aku pikir ini pasti pertanda baik. Mungkin
memang, DIA tak ingin di paksa.
Nafasmu semakin teratur dan kau
tampak tenang di tidurmu, aku sangat lega melihatmu. Tak
berhenti-hentinya aku bersyukur pada-NYA. DIA mendengarku, ya DIA
mendengarku tatkala ku berserah pada kehendak-NYA.
Namun semua
kendali ada di tangan-NYA. Pukul 23.55 WIB di ruang ICU RSU Doris
Sylvanus P.Raya kau pun membuka matamu dan tersenyum menatapku dan
kemudian pergi bersama-NYA.
" Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang di kasihi-NYA " (MAZMUR 116:15)
Sunday, October 13, 2013
KAU ALASANKU
hati ini di selimuti gerhana
kegelapan baluti jiwa
merongrong asa
mengubur cita
berpasrah pada belenggu
terbuai luka-luka masa lalu
tak berani ku kepakkan sayapku
tak berani ku buka mataku
harihari berlalu
mingguminggu berganti
tapi ku masih seperti dulu
meratapi hari, meratapi minggu
hingga perjumpaanku dengan-MU
telah mengubah hariku
mengubah mingguku
mengubah hidupku
KAU alasan tuk ku berani mengepakkan lagi sayapku
KAU alasan tuk ku berani membuka lagi mataku
menggapai citaku
meraih asaku
(P.RAYA,13 OKT 2013)
Wednesday, October 2, 2013
MENGAPA KU MESTI RAGU ?
Jika buluh yang terkulai tak KAU patahkan
Dan sumbu yang pudar tak KAU padamkan
Mengapa ku mesti ragu ?
Jika bunga-bunga bakung KAU dandani keindahan
Dan burung-burung di udara KAU limpahkan makan
Mengapa kumesti ragu ?
Jika kemenangan sudah KAU janjikan
Dan masadepan sudah KAU sediakan
Mengapa kumesti ragu ?
Bukankah semua hanya masalah waktu ?
Dan waktu-MU yang terbaik buatku?
Mengapa kumesti ragu ?
Bukankah nyawa-MU pun KAU berikan untukku ?
Mengapa kumesti ragu ?
Mengapa kumesti ragu ? pada-MU?
(P.RAYA, 27-08-2013)
Dan sumbu yang pudar tak KAU padamkan
Mengapa ku mesti ragu ?
Jika bunga-bunga bakung KAU dandani keindahan
Dan burung-burung di udara KAU limpahkan makan
Mengapa kumesti ragu ?
Jika kemenangan sudah KAU janjikan
Dan masadepan sudah KAU sediakan
Mengapa kumesti ragu ?
Bukankah semua hanya masalah waktu ?
Dan waktu-MU yang terbaik buatku?
Mengapa kumesti ragu ?
Bukankah nyawa-MU pun KAU berikan untukku ?
Mengapa kumesti ragu ?
Mengapa kumesti ragu ? pada-MU?
(P.RAYA, 27-08-2013)
Subscribe to:
Posts (Atom)