Showing posts with label FTS. Show all posts
Showing posts with label FTS. Show all posts

Friday, October 25, 2013

SULAMAN LUKA

ku pandang sulamanku yang sudah selesai
ah,..... beginikah hasilnya ?
bertahun-tahun aku menyulamnya
bertahun-tahun aku mengumpulkan benang-benangnya


entah mengapa aku begitu menyukainya
meskipun setiap kali memandangnya
luka itu menganga lagi
tapi...aku senang menyimpannya

sulaman berjudul Luka
terbuat dari benang-benang amarah, benci dan air mata
menggantung didinding hatiku
memenjarakan asaku

kini, sulaman itu sudah tidak tergantung lagi
aku hanya pasrah memandangnya
tatkala KAU menanggalkannya, mencelupkan di darah-MU
dan memasang sulaman hati-MU didinding hatiku.


KETIKA KEHENDAK-MU JADI


Ini malam kedua aku menemanimu, kau masih tetap sama tanpa perubahan yang berarti. Matamu masih tertutup, nafasmu masih terdengar begitu berat dan selang-selang kecil masih menempel di tubuhmu.

Sambil menggemgam tanganmu, berkali-kali aku mengajakmu berdoa. Aku tau meski matamu tertutup telingamu masih awas mendengarku. Dalam diammu aku melihat sesekali air matamu mengalir , aku tak tau apa yang membuatmu menangis, apa kau sedih melihatku atau kau sedih mendengar doaku ? Aku tidak meminta apapun pada-NYA, aku hanya meminta-NYA untuk memberikan keajaiban padamu agar kau bisa membuka mata dan pulang bersamaku. Hanya itu, hanya itu yang ku minta dari-NYA.

Tapi entah kali ini, ketika aku menggemgam tanganmu lagi, hatiku begitu hancur. Aku tak tega melihatmu. Andai aku bisa menggantikanmu, ingin rasanya aku yang terbaring di situ. Aku memohon lagi pada-NYA atau lebih tepatnya memaksa-NYA, bukankah jika DIA mau DIA bisa melalukan apapun termasuk menyembuhkanmu ? Kuncinya hanya ada pada-NYA. Aku akan terus memaksa-NYA.

Tapi saat ini aku tak ingin memaksa-NYA . Bukan !...bukan karena aku lelah tapi aku sadar DIA yang memegang kendali atas semuanya. Sejujurnya terlalu berat bagiku untuk mengatakan ini pada-NYA. Aku faham akan konsekuensi yang kukatakan.Namun, dari mulutku akhirnya kata-kata ini mengalir juga. Dengan air mata berlinang aku berkata pada-NYA “ Kehendak-MU yang jadi “.

Beberapa saat berlalu aku merasa ada kehangatan yang membanjiri hatiku dan aku melihat ada senyum yang tersungging di wajahmu meskipun matamu masih terpejam tapi itu masih lebih baik. Aku pikir ini pasti pertanda baik. Mungkin memang, DIA tak ingin di paksa.
Nafasmu semakin teratur dan kau tampak tenang di tidurmu, aku sangat lega melihatmu. Tak berhenti-hentinya aku bersyukur pada-NYA. DIA mendengarku, ya DIA mendengarku tatkala ku berserah pada kehendak-NYA.

Namun semua kendali ada di tangan-NYA. Pukul 23.55 WIB di ruang ICU RSU Doris Sylvanus P.Raya kau pun membuka matamu dan tersenyum menatapku dan kemudian pergi bersama-NYA.

" Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang di kasihi-NYA " (MAZMUR 116:15)

Saturday, March 9, 2013

PELANGI PINJAMAN

Aku berdiri memandang langit yang suram. Kurasakan tamparan angin, keras menenerpa wajahku dari jendela kamar yang sengaja kubuka. Tak ada kerlip bintang malam ini, dan rembulan yang biasanya cemerlang kini ikut menghilang. Seakan mereka sengaja untuk menghindari aku .Bulir-bulir ini terus mengalir, meski berkali-kali aku menyekanya. Kenapa harus berakhir seperti ini ? Di saat mendung itu baru berlalu. Di saat pelangi itu baru saja berseri. Aku pikir kau beda ? Ternyata kau sama saja.

“ Aku gak bisa, La . Aku bosan dengan hubungan kuno seperti ini. Apa sich salahnya ? Semua orang melakukannya juga!”.
Kau pun pergi meninggalkan aku, tanpa menghiraukan jeritku memanggilmu. Aku memang mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku memang takut kehilanganmu. Aku tahu hari-hariku pasti akan sepi tanpamu, tanpa sms dan telponmu.

Langit ini semakin suram, gerimis yang sedari tadi turun, kini menjadi hujan deras yang di sertai halilintar. Aku hampir membeku, dan dengan terpaksa menutup jendela kamar ini dan menghempaskan tubuh lelahku di kasur empukku. Aku menutup wajahku dengan bantal dan berusaha memejamkan mata, tapi bayangan wajahmu, kembali menari-nari di mataku.

“ Aku butuh bukti, La !”. Lagi-lagi kau mengatakan itu. Kenapa kau selalu meminta bukti dariku ? Kenapa kau tak pernah percaya, jika aku sangat mencintaimu ? Aku memang tak bisa memberikan bukti itu padamu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, bukan pula karena aku sok suci. Tapi karena aku sadar bukti yang kau minta itu salah dan itu sangat menyesatkan. Aku tak mungkin menyakiti hati-NYA.

Ya, kau memang berhasil. Kau memang berhasil mengangkat mendung itu dari hatiku dan memberikan pelangi bagiku. Tapi, hanya sesaat, hanya sesaat. Lalu kemudian kau tinggalkan mendung yang lebih pekat lagi untukku, lebih pekat dari sebelumnya. Ternyata, kau hanya meminjamkan pelangi itu untukku. ketika aku makin terbuai, lalu kau merampasnya dariku.

Aku menghapus bulir-bulir di mataku dan meraih MP3-ku. Suara Frangky Sihombing mengalun merdu di telingaku, membuatku makin tenggelam dalam syair lagu itu.

"...Saat yang lainnya begitu mudah sirna...

... kasih-MU, ya TUHAN tetap bertahan...
... ENGKAUlah alasan hatiku percaya...
... kasih masih ada dalam dunia .”

Inilah yang terbaik. Terbaik, bagi kau dan aku, hubungan kita berakhir disini. Kuakui, ini sangat berat buatku.Tapi, aku tetap percaya DIA masih pegang kendali atas semuanya dan semuanya indah pada waktu-NYA. Dan bila waktunya tiba, DIA pasti memberikan aku pelangi, pelangi yang sangat indah yang DIA berikan untukku selamanya. Walaupun saat ini aku sedang menangis, tapi aku tahu ini bukanlah air mata kekalahan melainkan air mata kemenangan. Dan DIA disana pasti tersenyum bangga padaku.

“ Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-MU “ (MAZMUR 119:9)


(P.RAYA, 08-03-2013)