Dengan tertatih-tatih
Dengan berdarah-darah
KAU tetap melangkah
KAU redam s'mua amarah
KAU hapus s'mua salah
Di bukit Tengkorak itu
Di palang kayu itu
Dengan tangan-kaki terpaku
Dengan berhiaskan mahkota duri
KAU katakan... " SUDAH SELESAI !"
Ya...SUDAH SELESAI !
Selesai 'tuk semua pelanggaranku
Selesai 'tuk semua sakit-penyakitku
Selesai 'tuk semua masalahku
SELESAI ! SUDAH SELESAI !!!
(P.RAYA, 24-03-2013)
" Lihat AKU telah melukiskan engkau di telapak tanganKU; tembok-tembokmu tetap di ruang mataKU "(YESAYA 49:16)
Monday, March 25, 2013
Friday, March 22, 2013
DI BUKIT ITU
Langkah-langkah terseok
Kayu kasar di pundak
Tubuh tercabik-cabik
Deraan ganasnya cambuk
Berkali-kali terjatuh
Tetap tak menyerah
Peluh-peluh darah
Bercucuran bagai air bah
Bilur-bilur itu
Hilangkan s'mua nyeriku
Tetes-tetesan darah itu
Hapuskan s'mua nodaku
Di bukit itu
KAU tergantung untukku
Di bukit itu
KAU selesaikan untukku
(P.RAYA, 22-03-2013)
Kayu kasar di pundak
Tubuh tercabik-cabik
Deraan ganasnya cambuk
Berkali-kali terjatuh
Tetap tak menyerah
Peluh-peluh darah
Bercucuran bagai air bah
Bilur-bilur itu
Hilangkan s'mua nyeriku
Tetes-tetesan darah itu
Hapuskan s'mua nodaku
Di bukit itu
KAU tergantung untukku
Di bukit itu
KAU selesaikan untukku
(P.RAYA, 22-03-2013)
Saturday, March 9, 2013
PELANGI PINJAMAN
Aku berdiri memandang langit yang suram.
Kurasakan tamparan angin, keras menenerpa wajahku dari jendela kamar
yang sengaja kubuka. Tak ada kerlip bintang malam ini, dan rembulan
yang biasanya cemerlang kini ikut menghilang.
Seakan mereka sengaja untuk menghindari aku .Bulir-bulir ini terus
mengalir, meski berkali-kali aku menyekanya. Kenapa harus berakhir
seperti ini ? Di saat mendung itu baru berlalu. Di saat pelangi itu baru
saja berseri. Aku pikir kau beda ? Ternyata kau sama saja.
“ Aku gak bisa, La . Aku bosan dengan hubungan kuno seperti ini. Apa sich salahnya ? Semua orang melakukannya juga!”.
Kau pun pergi meninggalkan aku, tanpa menghiraukan jeritku memanggilmu. Aku memang mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku memang takut kehilanganmu. Aku tahu hari-hariku pasti akan sepi tanpamu, tanpa sms dan telponmu.
Langit ini semakin suram, gerimis yang sedari tadi turun, kini menjadi hujan deras yang di sertai halilintar. Aku hampir membeku, dan dengan terpaksa menutup jendela kamar ini dan menghempaskan tubuh lelahku di kasur empukku. Aku menutup wajahku dengan bantal dan berusaha memejamkan mata, tapi bayangan wajahmu, kembali menari-nari di mataku.
“ Aku butuh bukti, La !”. Lagi-lagi kau mengatakan itu. Kenapa kau selalu meminta bukti dariku ? Kenapa kau tak pernah percaya, jika aku sangat mencintaimu ? Aku memang tak bisa memberikan bukti itu padamu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, bukan pula karena aku sok suci. Tapi karena aku sadar bukti yang kau minta itu salah dan itu sangat menyesatkan. Aku tak mungkin menyakiti hati-NYA.
Ya, kau memang berhasil. Kau memang berhasil mengangkat mendung itu dari hatiku dan memberikan pelangi bagiku. Tapi, hanya sesaat, hanya sesaat. Lalu kemudian kau tinggalkan mendung yang lebih pekat lagi untukku, lebih pekat dari sebelumnya. Ternyata, kau hanya meminjamkan pelangi itu untukku. ketika aku makin terbuai, lalu kau merampasnya dariku.
Aku menghapus bulir-bulir di mataku dan meraih MP3-ku. Suara Frangky Sihombing mengalun merdu di telingaku, membuatku makin tenggelam dalam syair lagu itu.
"...Saat yang lainnya begitu mudah sirna...
... kasih-MU, ya TUHAN tetap bertahan...
... ENGKAUlah alasan hatiku percaya...
... kasih masih ada dalam dunia .”
Inilah yang terbaik. Terbaik, bagi kau dan aku, hubungan kita berakhir disini. Kuakui, ini sangat berat buatku.Tapi, aku tetap percaya DIA masih pegang kendali atas semuanya dan semuanya indah pada waktu-NYA. Dan bila waktunya tiba, DIA pasti memberikan aku pelangi, pelangi yang sangat indah yang DIA berikan untukku selamanya. Walaupun saat ini aku sedang menangis, tapi aku tahu ini bukanlah air mata kekalahan melainkan air mata kemenangan. Dan DIA disana pasti tersenyum bangga padaku.
“ Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-MU “ (MAZMUR 119:9)
(P.RAYA, 08-03-2013)
“ Aku gak bisa, La . Aku bosan dengan hubungan kuno seperti ini. Apa sich salahnya ? Semua orang melakukannya juga!”.
Kau pun pergi meninggalkan aku, tanpa menghiraukan jeritku memanggilmu. Aku memang mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku memang takut kehilanganmu. Aku tahu hari-hariku pasti akan sepi tanpamu, tanpa sms dan telponmu.
Langit ini semakin suram, gerimis yang sedari tadi turun, kini menjadi hujan deras yang di sertai halilintar. Aku hampir membeku, dan dengan terpaksa menutup jendela kamar ini dan menghempaskan tubuh lelahku di kasur empukku. Aku menutup wajahku dengan bantal dan berusaha memejamkan mata, tapi bayangan wajahmu, kembali menari-nari di mataku.
“ Aku butuh bukti, La !”. Lagi-lagi kau mengatakan itu. Kenapa kau selalu meminta bukti dariku ? Kenapa kau tak pernah percaya, jika aku sangat mencintaimu ? Aku memang tak bisa memberikan bukti itu padamu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, bukan pula karena aku sok suci. Tapi karena aku sadar bukti yang kau minta itu salah dan itu sangat menyesatkan. Aku tak mungkin menyakiti hati-NYA.
Ya, kau memang berhasil. Kau memang berhasil mengangkat mendung itu dari hatiku dan memberikan pelangi bagiku. Tapi, hanya sesaat, hanya sesaat. Lalu kemudian kau tinggalkan mendung yang lebih pekat lagi untukku, lebih pekat dari sebelumnya. Ternyata, kau hanya meminjamkan pelangi itu untukku. ketika aku makin terbuai, lalu kau merampasnya dariku.
Aku menghapus bulir-bulir di mataku dan meraih MP3-ku. Suara Frangky Sihombing mengalun merdu di telingaku, membuatku makin tenggelam dalam syair lagu itu.
"...Saat yang lainnya begitu mudah sirna...
... kasih-MU, ya TUHAN tetap bertahan...
... ENGKAUlah alasan hatiku percaya...
... kasih masih ada dalam dunia .”
Inilah yang terbaik. Terbaik, bagi kau dan aku, hubungan kita berakhir disini. Kuakui, ini sangat berat buatku.Tapi, aku tetap percaya DIA masih pegang kendali atas semuanya dan semuanya indah pada waktu-NYA. Dan bila waktunya tiba, DIA pasti memberikan aku pelangi, pelangi yang sangat indah yang DIA berikan untukku selamanya. Walaupun saat ini aku sedang menangis, tapi aku tahu ini bukanlah air mata kekalahan melainkan air mata kemenangan. Dan DIA disana pasti tersenyum bangga padaku.
“ Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-MU “ (MAZMUR 119:9)
(P.RAYA, 08-03-2013)
Wednesday, March 6, 2013
NEGERI YANG DI TUJU
Saat ku melewati padang gurun tandus
Tiang awan-MU, meneduhkan terikku
Tiang api-MU, menghangatkan bekuku
Dari bukit batu, KAU alirkan mata air untukku
Sungguh besar dan ajaib ENGKAU
Dahsyat s'gala perbuatan-MU
Di lembah kekelaman, KAU menyertaiku
Dengan gada dan tongkat-MU, KAU menjagaku
BAPA, ampuni aku...
Jika hati ini, sering ragu
Jika mulut ini, masih suka menggerutu
BAPA, kumohon...
Kuatkan dan teguhkan aku
Bimbinglah, hingga tiba di negeri yang kutuju.
(P.RAYA, 06-03-2013)
Tiang awan-MU, meneduhkan terikku
Tiang api-MU, menghangatkan bekuku
Dari bukit batu, KAU alirkan mata air untukku
Sungguh besar dan ajaib ENGKAU
Dahsyat s'gala perbuatan-MU
Di lembah kekelaman, KAU menyertaiku
Dengan gada dan tongkat-MU, KAU menjagaku
BAPA, ampuni aku...
Jika hati ini, sering ragu
Jika mulut ini, masih suka menggerutu
BAPA, kumohon...
Kuatkan dan teguhkan aku
Bimbinglah, hingga tiba di negeri yang kutuju.
(P.RAYA, 06-03-2013)
Tuesday, March 5, 2013
KAU S'LALU HADIR
Rembulan yang tak lagi benderang
Bintang yang tak lagi berkedip riang
Dan sungai-sungai yang kerontang
Seakan mengerti hatiku yang bimbang
Dalam balutan resah
Dalam perih yang tercurah
Tertatih-tatih ku melangkah
Meraba-raba mencari arah
Di malam yang kian pekat
Di jalan yang kian sesat
Ku terpaku, mematung, sesaat
Kala ku lihat, sebias cahaya kian mendekat
Ya, KAU datang
Dengan cahaya yang kian terang
Hapuskan gelapku
Hancurkan bimbangku
Sembuhkan perihku
Ternyata, KAU s'lalu hadir
Di saat-saat terakhir
Di saat-saat aku hampir mundur
KAU s'lalu hadir, untukku
Bahkan di saat aku, tak menyadari hadir-MU
(P.RAYA, 05-03-2013)
Bintang yang tak lagi berkedip riang
Dan sungai-sungai yang kerontang
Seakan mengerti hatiku yang bimbang
Dalam balutan resah
Dalam perih yang tercurah
Tertatih-tatih ku melangkah
Meraba-raba mencari arah
Di malam yang kian pekat
Di jalan yang kian sesat
Ku terpaku, mematung, sesaat
Kala ku lihat, sebias cahaya kian mendekat
Ya, KAU datang
Dengan cahaya yang kian terang
Hapuskan gelapku
Hancurkan bimbangku
Sembuhkan perihku
Ternyata, KAU s'lalu hadir
Di saat-saat terakhir
Di saat-saat aku hampir mundur
KAU s'lalu hadir, untukku
Bahkan di saat aku, tak menyadari hadir-MU
(P.RAYA, 05-03-2013)
Saturday, March 2, 2013
AKU DAN SAHABATKU
Ini adalah kisahku tentang sahabatku....
Aku punya seorang sahabat yang selalu menemaniku, kemanapun aku pergi.
DIA sangat baik padaku, DIA mengajariku dalam banyak hal.
DIA menghiburku saat aku sedih, dan megusap air mataku, kala ku menangis.
DIA menuntunku saat ku lemah, dan menggendongku saat ku tak mampu lagi tuk melangkah.
DIA ada, dan selalu ada untukku, bahkan saat yang lain meninggalkan aku.
Tapi sayangnya, aku tidak pernah berterimakasih pada-NYA.
Aku selalu menyakiti hati-NYA. Jika terjadi sesuatu dengan diriku, aku selalu menyalahkan-NYA.
Aku sering berteriak pada-NYA, walau aku tahu DIA ada di dekatku.
Berkali-kali aku marah pada-NYA dan tidak mau bicara pada-NYA.
Kadang aku menyesal dengan semua sikapku.
Kadang aku menangis dan berjanji, tidak akan mengulanginya lagi.
Tapi anehnya, aku selalu melakukannya lagi...lagi dan lagi...
Ya,, aku memang sahabat yang tidak tahu berterimakasih.
Tapi DIA, sahabatku itu tetap memilih aku menjadi sahabat-NYA.
DIA menolak untuk meninggalkan aku.
Aku heran dan aku bertanya pada-NYA.
Apa alasan-NYA menolak meninggalkan aku ???
Inilah yang DIA katakan padaku :
'' oleh karena engkau berharga dimata-KU dan mulia , dan AKU ini mengasihi engkau..''(YES43:4a)
'' Lihat AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU..'' (YES 49:16a)
( P.RAYA, 13-08-2011 )
Aku punya seorang sahabat yang selalu menemaniku, kemanapun aku pergi.
DIA sangat baik padaku, DIA mengajariku dalam banyak hal.
DIA menghiburku saat aku sedih, dan megusap air mataku, kala ku menangis.
DIA menuntunku saat ku lemah, dan menggendongku saat ku tak mampu lagi tuk melangkah.
DIA ada, dan selalu ada untukku, bahkan saat yang lain meninggalkan aku.
Tapi sayangnya, aku tidak pernah berterimakasih pada-NYA.
Aku selalu menyakiti hati-NYA. Jika terjadi sesuatu dengan diriku, aku selalu menyalahkan-NYA.
Aku sering berteriak pada-NYA, walau aku tahu DIA ada di dekatku.
Berkali-kali aku marah pada-NYA dan tidak mau bicara pada-NYA.
Kadang aku menyesal dengan semua sikapku.
Kadang aku menangis dan berjanji, tidak akan mengulanginya lagi.
Tapi anehnya, aku selalu melakukannya lagi...lagi dan lagi...
Ya,, aku memang sahabat yang tidak tahu berterimakasih.
Tapi DIA, sahabatku itu tetap memilih aku menjadi sahabat-NYA.
DIA menolak untuk meninggalkan aku.
Aku heran dan aku bertanya pada-NYA.
Apa alasan-NYA menolak meninggalkan aku ???
Inilah yang DIA katakan padaku :
'' oleh karena engkau berharga dimata-KU dan mulia , dan AKU ini mengasihi engkau..''(YES43:4a)
'' Lihat AKU telah melukiskan engkau di telapak tangan-KU..'' (YES 49:16a)
( P.RAYA, 13-08-2011 )
Friday, March 1, 2013
PADAMU KU KEMBALI
Awan gelap menghantui
Membelenggu diri
Mengubur mimpi-mimpi
Hari-hari kulewati
Dalam ketiadaan pasti
Masa depan yang penuh misteri
Lelah jiwa ini
Menari-nari di balik jeruji
Terkungkung dalam iri dan benci
TUHAN, pada-MU, ku kembali
Di kaki-MU, ku pasrahkan diri
Lepaskan, dan bebaskanlah diri ini
" Aku tahu,ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa
untuk menentukan jalannya,
dan orang yang berjalan tidak berkuasa
untuk menentukan langkahnya ".( YER 10:23 )
( P.Raya, 27-02-2013 )
Membelenggu diri
Mengubur mimpi-mimpi
Hari-hari kulewati
Dalam ketiadaan pasti
Masa depan yang penuh misteri
Lelah jiwa ini
Menari-nari di balik jeruji
Terkungkung dalam iri dan benci
TUHAN, pada-MU, ku kembali
Di kaki-MU, ku pasrahkan diri
Lepaskan, dan bebaskanlah diri ini
" Aku tahu,ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa
untuk menentukan jalannya,
dan orang yang berjalan tidak berkuasa
untuk menentukan langkahnya ".( YER 10:23 )
( P.Raya, 27-02-2013 )
Subscribe to:
Posts (Atom)